Tausiah: Tempat Yang Damai

Engkau menginginkan agar kebahagiaan dan kedamaian terlimpahkan kepadamu, padahal engkau masih berupaya membinasakan nafsu hewanimu. Wahai orang yang terburu-buru! Berhenti dan berjalanlah perlahan-lahan. Wahai orang yang berharap! Pintu tertutup selama keadaan ini masih berlangsung. Sesungguhnya beberapa sisa dari hal-hal ini masih ada padamu dan beberapa butir kecilnya masih bersemayam dalam dirimu. Itulah kontrak kebebasan seorang hamba sahaya. Selama engkau masih mengisap biji kurma di dunia ini, dari hawa nafsu, maksud dan kerinduanmu, dari memperhatikan sesuatu di dunia ini, dari mengupayakan sesuatu darinya, atau mencintai keuntungan duniawi atau akhirat, kau masih berada di pintu peluruhan diri. Berhentilah di sini, sampai peluruhan dirimu sempurna, lalu kau dikeluarkan dari tempat peleburan dan kau terbusanai, terhiasi, dan menjadi harum, lalu kau dibawa kepada Raja Nan Agung yang berkata:
Artinya:
"Sesungguhnya kamu pada sisi Kami menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya." (Q.S. Yusuf [12]: 54)

Kemudian engkau dianugerahi limpahan nikmat, dibelai dengan rahmat-Nya, diberi minuman, didekatkan dan diberi pengetahuan tentang rahasia. Kemudian engkau dibebaskan dari kebutuhan dan terbebaskan dari kebutuhan segala sesuatu. Tidakkah engkau lihat kepingan emas, yang beraneka ragam, yang beredar pagi dan petang, di tangan para penjual obat, tukang jagal, penjual makanan, penyamak, tukang minyak, pembersih, dan Iain-lain, baik yang bagus, rendah maupun yang kotor? Kemudian kepingan-kepingan ini dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam tempat peleburan logam lalu kepingan-kepingan ini meleleh dalam kobaran api. Lalu kepingan itu dikeluarkan darinya, ditempa, dan dijadikan hiasan-hiasan, dengan diperhalus, diperindah, kemudian ditempatkan di tempat-tempat terbaik, di rumah-rumah, di balik kunci, di kotak-kotak, di tempat-tempat gelap atau dijadikan hiasan sebuah jembatan, dan kadang jembatan seorang raja besar. Dengan demikian, kepingan-kepingan emas itu berlalu dari tangan para penyamak ke hadapan para raja dan istana setelah dilebur dan ditempa.

Dengan begini, wahai orang beriman, jika engkau senantiasa bersabar dengan karunia-Nya dan berpasrah terhadap takdir-Nya, engkau akan didekatkan kepada Tuhanmu di dunia ini, dikaruniai pengetahuan tentang-Nya dan segala pengetahuan serta rahasia dan akan dikaruniai tempat damai di akhirat bersama para Nabi, shiddiq, syahid, dan saleh dalam kedekatan Allah, dalam rumah-Nya, dan dekat dengan-Nya sambil mereguk kasih sayang-Nya.

Oleh karena itu, bersabarlah, jangan terburu-buru, ridalah senantiasa dengan takdir-Nya, dan jangan mengeluh terhadap-Nya. Jika engkau lakukan yang demikian, engkau akan merasakan kesejukan ampunan-Nya, lezatnya pengetahuan tentang-Nya, kelembutan dan karunia-Nya.

Category:

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Mendalami. Template by: Petunjuk Onlene